Monday, 23 February 2015

Ikhlas Itu....



Ikhlas itu.... ketika nasihat, kritik, dan bahkan fitnah, tidak mengendurkan amalmu dan tidak membuat semangat punah.

Ikhlas itu.... ketika hasil tak sebanding usaha dan harapan, tak membuatmu menyesali amal dan tenggelam dalam kesedihan.

Ikhlas itu.... ketika amal tidak bersambut apresiasi sebanding, tak membuatmu urung bertanding.

Ikhlas itu.... ketika niat baik disambut berbagai prasangka, kamu tetap berjalan tanpa berpaling muka.

Ikhlas itu.... ketika sepi atau ramai, sedikit atau banyak, menang atau kalah, kau tetap pada jalan lurus dan terus melangkah.

Ikhlas itu.... ketika kau lebih mempertanyakan apa amalmu dibanding apa posisimu, apa peranmu dibanding apa  kedudukanmu, apa tugasmu dibanding apa jabatanmu.

Ikhlas itu.... ketika ketersinggunan pribadi tak membuatmu keluar dari barisan dan merusak tatanan.

Ikhlas itu.... ketika posisimu di atas tak membuatmu jumawa, ketika posisimu di bawah, tak membuatmu ogah bekerja.

Ikhlas itu.... ketika khilaf mendorongmu minta maaf, ketika salah mendorongmu berbenah, ketika ketinggalan mendorongmu mempercepat kecepatan.

Ikhlas itu.... ketika kebodohan orang lain terhadapmu, tidak kau balas dengan kebodohanmu terhadapnya, ketika kezalimannya terhadapmu, tidak kau balas dengan kezaliman terhadapnya.

Ikhlas itu.... ketika kau hadapi wajah marah dengan senyum ramah, kau hadapi kata kasar dengan jiwa besar,  ketika kau hadapi dusta dengan menjelaskan fakta.

Ikhlas itu.... gampang diucapkan, sulit diterapkan, namun tidak mustahil diusahakan.

Abdul Hadir
Riyadh

0 comments:

Post a Comment